Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

BNP2TKI Serahkan 104 Calon TKI Perawat ke Jepang

Jakarta, BNP2TKI (22/03) – Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Selasa (22/03) siang, menyerahkan 104 calon tenaga kerja Indonesia (TKI) nurse (perawat) dan careworker (perawat jompo) kepada pemerintah Jepang, untuk dididik mengikuti pelatihan Bahasa Jepang.
Penyerahan ke-104 calon TKI – terdiri dari 47 calon TKI nurse dan 57 calon TKI careworker – ini dilakukan oleh Deputi Bidang Penempatan BNP2TKI, Ade Adam Noch, didampingi Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI, Haposan Saragih, kepada Duta Besar Luar Bisa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Republik Indonesia, Kojiro Shiojiri, di Gedung Graha HB Yasin P4TK Bahasa, Kementerian Pendidikan Nasional, Jalan Gardu Srengsengsawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (22/3).
Ade Ada menjelaskan, pelatihan Bahasa Jepang untuk 104 calon TKI nurse dan careworker pada 2011 ini merupakan angkatan keempat sejak dimulai penempatan program antar pemerintah (G to G) Indonesia - Jepang pada 2008 lalu.
"Para calon TKI ini akan mengikuti pelatihan Bahasa Jepang selama sembilan bulan, tiga bulan dilakukan di Indonesia dan enam bulan di Jepang,” kata Ade Adam Noch.
Tujuan dilakukannya pelatihan Bahasa Jepang bagi calon TKI ini, jelas Ade, adalah untuk meningkatkan kualitas kerja TKI yang nanti akan bekerja di Jepang. Setelah mengikuti pelatihan, para calon TKI itu juga akan mengikuti ujian nasional Bahasa Jepang.
Menurut Ade, sapaan akrab Ade Adam Noch, penguasaan bahasa merupakan modal utama seseorang dalam bekerja. Ia berharap dan sekaligus memberi semangat kepada 104 calon TKI nurse dan careworker yang menjalani pelatihan Bahasa Jepang, agar bersungguh-sungguh dan memantapkan niatnya untuk bekerja hingga selesai masa kontraknya. Sehingga, begitu menjalani ujian nasional Bahasa Jepang nantinya bisa lulus secara memuaskan.
Dijelaskan Ade, penempatan TKI nurse dan careworker ke Jepang melalui program government to government (G to G) ini dilaksanakan atas dasar nota kesepahaman (memorandum of Understanding/MoU) antara Pemerintah Indonesia (dalam hal ini BNP2TKI, red.) dan Pemerintah Jepang (The Japan International Corporation of Welfare Services/JICWELS), yang ditandatangi di Jakarta, pada 19 Mei 2008 lalu, dan kemudian diperbarui pada tanggal 29 Januari 2010.
“Dalam MoU ditegaskan, penempatan TKI ke Jepang program G to G hanya ada dua, nurse dan careworker yang hanya dilakukan oleh BNP2TKI dan JICWELS. Selain itu tidak ada lembaga lain yang menempatkan TKI nurse dan careworker ke Jepang,” papar Ade.
Ade menegaskan, para TKI nurse dan careworker ini statusnya working, bukan magang. Artinya, mereka diberlakukan sama dan memiliki hak-hak yang sama seperti tenaga kerja lazimnya di Jepang. "Itulah sebabnya, setelah selesai menjalani pelatihan Bahasa Jepang, mereka diwajibkan menjalani ujian nasional Bahasa Jepang,” tambahnya.
Dua Calon TKI Langsung Kerja
Ade menambahkan, ada yang menggembirakan. Untuk 104 calon TKI nurse dan careworker tahun 2011 yang mengikuti pelatihan Bahasa Jepang ini, ada dua peserta di antaranya yang memiliki sertifikat kemampuan Bahasa Jepang level 2, yaitu: Marina Fransiska dan Tumbur Harmoko Turnip.
“Keduanya dibebaskan dari pelatihan Bahasa Jepang, baik di Indonesia maupun di Jepang. Yang bersangkutan dapat langsung bekerja di Panti Jompo, sehingga sementara ini menunggu proses apply visa dan pemberangkatan ke Jepang,” kata Ade.
Menurut Ade, ke-104 calon TKI nurse dan careworker yang telah lulus menjalani seleksi ini tentunya merupakan peserta pilihan. Mereka sebelumnya telah menjalani seleksi yang ketat, dari sejak pendaftaran sampai dengan pelatihan Bahasa Jepang.
Pelamar yang mengikuti seleksi untuk menjadi calon TKI nurse dan careworker pada 2011 ini, masing-masing untuk calon TKI nurse sebanyak 117 orang yang dinyatakan lulus seleksi sebanyak 47 orang, sedangkan pelamar calon TKI careworker sebanyak 272 orang dan yang dinyatakan lulus seleksi sebanyak 60 orang, dua orang di antaranya dibebaskan dari menjalani pelatihan Bahasa Jepang baik di Indonesia maupun di Jepang.
“Bagi 104 calon TKI nurse dan careworker yang sekarang sedang menjalani pelatihan Bahasa Jepang ini, hendaknya bisa mengikuti dan mencontoh jejak dua calon TKI nurse dan careworker (Marina Fransiska dan Tumbur Harmoko Turnip, red.) yang langsung bisa bekerja di Jepang,” kata Ade memberi semangat kepada 104 calon TKI nurse dan careworker.
Menurut Ade, penempatan TKI nurse dan careworker ke Jepang sejak dilakukan MoU antara BNP2TKI dan JICWELS dari tahun 2008 sampai Juni 2010 ada 686 orang. Mereka tersebar hampir di seluruh prefecture/provinsi dari 47 prefecture/provinsi yang ada di Jepang – selebihnya bisa dilihat tabel di bawah.
Untuk penempatan 2011 ini, lanjut Ade, BNP2TKI mengistimasi akan menempatan sekitar 150 TKI nurse dan careworker. Sedangkan pada 2012 mendatang diperkirakan akan ditempatkan sekitar 200 TKI nurse dan careworker ke Jepang.***(Imam Bukhori)
Penempatan TKI Nurse dan Careworker ke Jepang 2008-2010

Sumber : Dit PPP – BNP2TKI tahun 2010
Tahun PenempatanNurseCareworkerJumlah
2008104 orang104 orang208 orang
2009173 orang189 orang 362 orang
201039 orang77 orang116 orang
J u m l a h316 orang370 orang 686 orang

No comments:

Post a Comment

 
Design by Shantoz